Dikuasai Nafsu, Ditinggalkan Ruh: Krisis Spiritualitas Umat dalam Shalat

ABDIANSYAH,SST

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:17 WIB

5028 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: [Edi Safutra] | Kabiro Analisa News

Di tengah pusaran zaman yang makin riuh dengan kesibukan dan kemewahan duniawi, satu pertanyaan mendasar perlahan tenggelam: masihkah shalat kita bernilai di sisi Allah? Sebuah pertanyaan sederhana namun menohok, terutama ketika melihat fenomena umat Islam yang semakin banyak mengerjakan shalat hanya sebagai rutinitas, bukan lagi sebagai bentuk ketundukan total kepada Sang Pencipta.

Bukan rahasia lagi, kini tak sedikit orang yang shalatnya hanya formalitas. Raga bergerak, tetapi hati absen. Pikiran menerawang, sementara mulut sekadar melafazkan bacaan yang tak dicerna maknanya. Gerakan sujud pun kehilangan kekhusyukan. Semua berlalu cepat, sekadar menggugurkan kewajiban. Padahal, shalat adalah tiang agama, fondasi utama yang menjadi tolak ukur kualitas keimanan seseorang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nafsu menjadi biang keladi yang perlahan namun pasti merusak hubungan spiritual antara manusia dan Tuhannya. Ketika nafsu berkuasa, hati menjadi gelap, nurani tertutup. Shalat yang sejatinya menjadi penyelamat dari perbuatan keji dan mungkar (QS. Al-Ankabut: 45), berubah menjadi ritual kosong tanpa ruh.

Menurut banyak ulama, shalat yang dilakukan tanpa kehadiran hati dapat jatuh pada kategori lalai, seperti disebut dalam Al-Qur’an, “Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5). Ini bukan tentang mereka yang tidak shalat, tetapi mereka yang shalat namun tidak hadir secara batin dalam ibadah tersebut.

Fenomena ini mengundang keprihatinan mendalam dari para tokoh agama. Mereka menegaskan pentingnya kualitas shalat, bukan sekadar kuantitas. Keikhlasan, kekhusyukan, dan pemahaman akan bacaan shalat harus ditumbuhkan sejak dini. Sebab, shalat yang benar adalah yang mampu membentuk karakter, menahan amarah, meredam nafsu, dan menjadi kompas moral dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, tekanan hidup, godaan teknologi, serta gaya hidup hedonistik turut mendorong manusia menjauh dari esensi ibadah. Waktu lima menit untuk shalat sering terasa berat, sementara berjam-jam di media sosial tak pernah terasa. Inilah saatnya umat Islam kembali merenung: apa arti shalat bagi diri kita?

Seorang imam masjid besar di kota menyampaikan dalam khutbahnya, “Shalat bukan hanya komunikasi, tapi juga refleksi. Dalam setiap gerakan, ada pesan. Dalam setiap bacaan, ada makna. Dalam setiap sujud, ada penyerahan diri total.” Ia mengajak jamaah untuk menyucikan kembali shalat dari kebiasaan yang hambar, dan mengisinya dengan kesadaran penuh bahwa mereka sedang berdiri di hadapan Allah.

Kini, lebih dari sebelumnya, umat Islam membutuhkan kesadaran baru untuk memaknai shalat secara utuh. Menghadirkan hati dalam tiap rakaat, menyambut adzan dengan rindu, dan menjadikan sujud sebagai tempat menumpahkan segala keluh kesah, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Karena pada akhirnya, bukan jumlah shalat yang diingat, tapi seberapa besar shalat itu mengubah kita menjadi pribadi yang lebih bertakwa. Dan ketika shalat dilakukan dengan sepenuh hati, di situlah letak kekuatan Islam sebagai agama yang memuliakan manusia—bukan hanya dari cara hidup, tetapi dari cara ia tunduk kepada Tuhan-Nya. (*)

Berita Terkait

MUSDA I DPD LSM LIRA ACEH TENGGARA BERJALAN SUKSES, PAZRIANSAH TERPILIH SEBAGAI BUPATI LSM LIRA PERIODE 2025–2028
HEBOH HANTU DWI FUNGSI ABRI

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 06:39 WIB

Heboooh… Balaidesa Langse Jadi Sasaran Perusakan, Pelaku dalam Buruan Polisi

Kamis, 29 Mei 2025 - 01:18 WIB

Ketua TP PKK Kabupaten Karo, Roswitha Antonius, Hadiri Pembinaan PAAR di Desa Kacinambun

Kamis, 29 Mei 2025 - 01:13 WIB

Musrenbang RPJMD 2025–2029, Bupati Karo Serahkan SHM untuk Warga Relokasi dan Penghargaan Inovasi Pemerintah Daerah

Kamis, 29 Mei 2025 - 01:06 WIB

Sertu Nurmahani Kawal Pengolahan Gabah Petani Mitra Bulog di Sumberingin Kulon

Kamis, 29 Mei 2025 - 00:57 WIB

Susu Jagung Menjadi Solusi Alternatif Tingkatkan Asupan Gizi

Kamis, 29 Mei 2025 - 00:54 WIB

Babinsa Sukseskan Karya Bakti Pembersihan Lingkungan Sendang

Kamis, 29 Mei 2025 - 00:51 WIB

Dankormar Terima Laporan Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi Korps Marinir 

Kamis, 29 Mei 2025 - 00:46 WIB

Rabu Ibadah, Koopsud I Bahas Fiqih Thaharah

Berita Terbaru